1. Penemuan Pesawat Terbang dengan Two-Man Cockpit| Garuda Indonesian Airways A300 Pesawat Dua
Cockpit Pertama di Dunia.
Dulu, satu unit pesawat terbang harus dinavigasi oleh 3 sampai 4
orang pilot dan co-pilot. Namun, sejak adanya penemuan penyederhanaan cockpit,
pesawat terbang hanya perlu dipiloti oleh dua orang saja. Adalah Wiweko
Soepono yang dikenal sebagai penemu pesawat komersil two-man cockpit yang
diterapkan pabrik Airbus Industrie. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew)
adalah Airbus A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit), cikal bakal
pesawat glass cockpit berawak dua yang digunakan hingga sekarang.
Mengutip tulisan Wikipedia.Org, pria kelahiran Blitar, Jawa
Timur pada 18 Januari 1923 dan meninggal di Jakarta, 8 September 2000 pada umur
77 tahun ini dulunya adalah direktur utama Garuda Indonesia pada periode
1968-1984. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew) di dunia adalah Airbus
A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit).
Dalam perjalanannya sebagai direktur utama Garuda Indonesia ,
Wiweko sering menerbangkan pesawat armadanya sendiri. Pengalamannya
menerbangkan pesawat mesin ganda baling-baling Beechcraft Super H-18 Desember
1965 trans-Pasifik seorang diri dari pabrik Beechcraft di Wichita (Kansas) via
Oakland, Amerika Serikat (7 Desember) ke Jakarta sehingga Wiweko mengusulkan
agar pesawat Super H-18 mempergunakan sistem intergrity untuk one pilot
operation dan diterima oleh perusahaan Beechcraft.
Pengalaman inilah yang membuat dirinya bersama staf Airbus
Industrie, eksekutif perusahaan Roger Beteille, pilot uji Pierre Baud, serta
staf lainnya membuat konsep penerbangan dengan dua awak pesawat. Konsep ini
dibuat setelah uji coba dengan pesawat Airbus Airbus A-300B-4 memperlihatkan
peran flight engineer yang tidak terlalu banyak. Dengan mengeliminir flight
engineer dan mengubah setting layout cockpit pesawat, maka diperoleh konsep
FFCC (Forward Facing Crew Cockpit) yang memungkinkan pesawat kelas jumbo hanya
diterbangkan oleh dua awak pesawat.
2. Tim Matematika Indonesia yang berasal dari mahasiswa peraih medali.
Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2012 unjuk prestasi
dalam ajang ke-19 International Mathematics Competition (IMC) di Blageovgrad,
Bulgaria, awal Agustus lalu. Tim
Indonesia meraih meraih tiga medali perak, dua medali perunggu, dan tiga
honorable mention.
Mahasiswa yang meraih medali perak yakni Raja Oktovin P Damanik (UI), Ronald Widjojo(ITB), dan Made Tantrawan (UGM). Peraih medali perunggu adalah Satria Stanza (ITS) dan Yohanes (Universitas Pelita Harapan). Adapun honorable mention diraih Kistosil Fahim (ITS), Bernanrd Imanuel (UI), dan Rizky Reza Fauzi (UI).
Kompetisi IMC yang diselenggarakan sejak 1994 ini diikuti 316 mahasiswa dari 50 negara. Pelaksanaan IMC di American University diBulgaria .
Jenis materi kompetisi adalah aljabar, analisis (real and complex), geometri dan kombinatorics. Semua materi disajikan dalam bahasa Inggris. Kompetisi dibagi menjadi dua sesi setiap hari terdiri darilima
soal dengan waktu lima
jam.
Mahasiswa yang meraih medali perak yakni Raja Oktovin P Damanik (UI), Ronald Widjojo(ITB), dan Made Tantrawan (UGM). Peraih medali perunggu adalah Satria Stanza (ITS) dan Yohanes (Universitas Pelita Harapan). Adapun honorable mention diraih Kistosil Fahim (ITS), Bernanrd Imanuel (UI), dan Rizky Reza Fauzi (UI).
Kompetisi IMC yang diselenggarakan sejak 1994 ini diikuti 316 mahasiswa dari 50 negara. Pelaksanaan IMC di American University di
Jenis materi kompetisi adalah aljabar, analisis (real and complex), geometri dan kombinatorics. Semua materi disajikan dalam bahasa Inggris. Kompetisi dibagi menjadi dua sesi setiap hari terdiri dari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar