Sabtu, 03 November 2012

Prestasi Generasi Muda Indonesia.



1. Penemuan Pesawat Terbang dengan Two-Man Cockpit| Garuda Indonesian Airways A300 Pesawat Dua Cockpit Pertama di Dunia.

Dulu, satu unit pesawat terbang harus dinavigasi oleh 3 sampai 4 orang pilot dan co-pilot. Namun, sejak adanya penemuan penyederhanaan cockpit, pesawat terbang  hanya perlu dipiloti oleh dua orang saja. Adalah Wiweko Soepono yang dikenal sebagai penemu pesawat komersil  two-man cockpit yang diterapkan pabrik Airbus Industrie. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew) adalah Airbus A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit), cikal bakal pesawat glass cockpit berawak dua yang digunakan hingga sekarang.
Mengutip tulisan Wikipedia.Org, pria kelahiran Blitar, Jawa Timur pada 18 Januari 1923 dan meninggal di Jakarta, 8 September 2000 pada umur 77 tahun ini dulunya adalah direktur utama Garuda Indonesia pada periode 1968-1984. Pesawat pertama kokpit dua awak (crew) di dunia adalah Airbus A300-B4 FFCC (Forward Facing Crew Cockpit).
Dalam perjalanannya sebagai direktur utama Garuda Indonesia, Wiweko sering menerbangkan pesawat armadanya sendiri. Pengalamannya menerbangkan pesawat mesin ganda baling-baling Beechcraft Super H-18 Desember 1965 trans-Pasifik seorang diri dari pabrik Beechcraft di Wichita (Kansas) via Oakland, Amerika Serikat (7 Desember) ke Jakarta sehingga Wiweko mengusulkan agar pesawat Super H-18 mempergunakan sistem intergrity untuk one pilot operation dan diterima oleh perusahaan Beechcraft.
Pengalaman inilah yang membuat dirinya bersama staf Airbus Industrie, eksekutif perusahaan Roger Beteille, pilot uji Pierre Baud, serta staf lainnya membuat konsep penerbangan dengan dua awak pesawat. Konsep ini dibuat setelah uji coba dengan pesawat Airbus Airbus A-300B-4 memperlihatkan peran flight engineer yang tidak terlalu banyak. Dengan mengeliminir flight engineer dan mengubah setting layout cockpit pesawat, maka diperoleh konsep FFCC (Forward Facing Crew Cockpit) yang memungkinkan pesawat kelas jumbo hanya diterbangkan oleh dua awak pesawat.

2. Tim Matematika Indonesia yang berasal dari mahasiswa peraih medali.

Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 2012 unjuk prestasi dalam ajang ke-19 International Mathematics Competition (IMC) di Blageovgrad, Bulgaria, awal Agustus lalu. Tim Indonesia meraih meraih tiga medali perak, dua medali perunggu, dan tiga honorable mention.
Mahasiswa yang meraih medali perak yakni Raja Oktovin P Damanik (UI), Ronald Widjojo(ITB), dan Made Tantrawan (UGM). Peraih medali perunggu adalah Satria Stanza (ITS) dan Yohanes (Universitas Pelita Harapan). Adapun honorable mention diraih Kistosil Fahim (ITS), Bernanrd Imanuel (UI), dan Rizky Reza Fauzi (UI).
Kompetisi IMC yang diselenggarakan sejak 1994 ini diikuti 316 mahasiswa dari 50 negara. Pelaksanaan IMC di American University di Bulgaria.
Jenis materi kompetisi adalah aljabar, analisis (real and complex), geometri dan kombinatorics. Semua materi disajikan dalam bahasa Inggris. Kompetisi dibagi menjadi dua sesi setiap hari terdiri dari lima soal dengan waktu lima jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar