Minggu, 25 Agustus 2013

Part of Violin.

Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.)

Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur biola untuk bergerak.

Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola, dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.

Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak dihiraukan.

Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di bagian badan biola.

Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan untuk menyetel bunyi biola.

Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas suara yang dihasilkan.)

Violin Bow

Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari yang lain.

Rambut yang digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu busur biola.

Violin Strings.

Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.

Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.

Size Violin.

Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil).

Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.

Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.

Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.

Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.

Playing Violin.

Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilih tidak menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun duduk di kursi, sesuai selera pemain.

Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato). Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.

Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.

Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari. Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan, karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus melalui pendengaran.

Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka' atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan (karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat nada terbuka di atas.

Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking), dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0 berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.

Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering digunakan.

Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E. Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan.

Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya memengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1), namun kadang-kadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.

Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup (ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya, biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada terbuka tersebut.

Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.Pemberhentian gandaPemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)

Getaran atau vibrato merupakan teknik menggetarkan senar dengan jari yang menekan senar. Senar digeser (sambil ditekan) dengan cepat maju-mundur sehingga menimbulkan suara bergetar. Teknik ini juga biasa disebut vibrasi.

Nada harmonik pada biola dibunyikan dengan menyentuh (bukan menekan) senar pada posisi tertentu yang menyebabkan timbulnya suara yang lebih tinggi dari suara nada pada posisi yang sama jika ditekan.

Tangan kanan sebagai pemegang busur memiliki peranan penting dalam menciptakan suara. Tangan kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola.

Teknik yang terpenting dalam menggesek biola adalah cara memegang busur. Biasanya busur dipegang dengan jempol yang dimasukkan di sela-sela ujung bawah busur. Jari-jari yang lain diletakkan di sebelah atas busur.

Suara yang dihasilkan akan lebih keras jika busur digesek dengan kecepatan tinggi atau dengan memberi tekanan pada senar biola. Kualitas suara yang dihasilkan berbeda, jika senar semakin ditekan oleh busur, maka suara yang dihasilkan akan semakin kasar.


Posisi senar yang digesek juga memengaruhi suara yang dihasilkan. Senar yang digesek di dekat jembatan biola (sul ponticello) akan lebih besar suaranya daripada jika digesek jauh dari jembatan biola.

Ada banyak teknik menggesek biola yang memungkinkan berbagai macam pemain untuk menghasilkan berbagai macam suara, termasuk di antaranya adalah legato, collé, ricochet, sautillé, martelé, spiccato, dan staccato.

Petikan atau pizzicato (disingkat pizz.) menandakan teknik memetik senar biola dengan jari tangan kanan.

[sunting] Teknik busur lainnyaCol legno
(bahasa Italia: col legno - dengan kayu) - membunyikan senar dengan bagian kayu busur, bukan surainya.
Spicacto
memantul-mantulkan busur pada senar dengan kecepatan sedang, biasanya dilakukan dengan permainan jari yang cepat.
Tremolando
pengulangan yang sangat cepat (biasanya satu nada saja, namun kadang-kadang lebih dari satu) yang dilakukan dengan puncak busurSebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal dari karet atau besi.

Selain untuk latihan di tempat yang tidak memungkinkan untuk bersuara keras, beberapa musik juga secara khusus dituliskan con sordino (sering disingkat con sord, sord, sordino) yang berarti "diam" dalam bahasa Italia. Pemain lalu memasangkan peredam suara tersebut. Jika pada musik tertulis senza sordino (atau senza sord) maka alat tersebut dilepas.

Dalam musik bahasa Inggris, istilah yang digunakan adalah mute dan unmute. Ekuivalensinya dalam bahasa Jerman dan Perancis adalah mit Dämpfer (Dämpfer auf)—ohne Dämpfer (Dämpfer ab/weg) dan sourdine

Jika bahasa menjadi kendala, maka seorang pemain biola dapat membubuhkan tanda yang berarti "diam" dan peredam suara dipasang dan yang berarti peredam suara dilepas pada kertas musik mereka. Contohnya adalah pada karya seperti Simfoni No.4 (Mahler) dalam bahasa Jerman yang berulang-ulang terdapat petunjuk untuk memasang dan melepas peredam suara

Violin Music Flow.

Klasik.
Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan sukar.

Dalam orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama, sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.

Kuartet gesek biasanya terdiri dari dua pemain biola - satu pemain pertama dan satu pemain kedua -, seorang pemain viola, dan seorang pemain cello.

Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat mencapai harga yang sangat mahal.

Jazz.
Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.

Pop.
Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.

Rakyat.
Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.

Violin Music Composer,Famous Violinist,Famous People Who Play Violin,Indonesian Violinist.

Komposer musik biola :
Johann Sebastian Bach
Balabhaskar
Arcangelo Corelli
František Drdla
Fritz Kreisler
Antonio Lolli
Wolfgang Amadeus Mozart
Otto Funk
Niccolò Paganini
Zoltan Paulinyi
Florizel von Reuter
Oskar Rieding
Alessandro Rolla
Camille Saint-Saëns
Pablo de Sarasate
Arnold Schoenberg
Luka Sorkočević
Giuseppe Tartini
Teodorico Pedrini
Henri Vieuxtemps
Antonio Vivaldi
Henryk Wieniawski
Eugène Ysaÿe
Andrea Zani
Komposer yang dapat bermain biola

Édouard Lalo
Bedřich Smetana

Pemain biola terkenal:
Itzhak Perlman
Vanessa Mae
Sarah Chang
Yehudi Menuhin
Hillary Hahn
Joshua Bell
Jascha Heifetz
Nigel Kennedy
Tokoh terkenal yang bermain biola:
Thomas Jefferson
Albert Einstein
Orson Welles


Fiktif:
Sherlock Holmes
Otoya Kurenai
Tsukimori Len
Ryutaro Mine
Kiyora Miki

Pemain biola Indonesia:
W.R.Soepratman
Luluk Purwanto
Idris Sardi dan putrinya Santi Sardi
Maylaffayza Wiguna

Tokoh terkenal Indonesia yang bermain biola:
Gilang Ramadhan
Fuad Hassan

Hidup di Alam Bebas

(Cerita api unggun no.5). Suku bangsa terhalus di Afrika Selatan menurut BP adalah orang-orang Zulu. Remaja suku Zulu belumlah dianggap dewasa apabila belum berhasil menghadapi semacam ujian. Anak tadi,tidak diberi pakaian dan hanya dibekali sebuah perisai dan sebatang tombak untuk mempertahankan diri. Seluruh tubuhnya diberi sejenis pewarna berwarna putih,warna ini tidak akan hilang selama sebulan lamanya,lalu anak tadi dilepas ke hutan. Selama 1 bulan anak itu harus bersembunyi dan hidup di hutan. Apa saja yang dilakukannya adalah pekerjaan-pekerjaan yang akhirnya mengilhami kegiatan para pandu,misalnya : > Anak itu harus bisa mengikuti jejak-jejak rusa/binatang lain,dan mendekatinya untuk bisa menombaknya.Rusa itu bisa dimakan,dan kulit rusa itu dapat digunakan untuk pelindung/pakaian. > Anak itu harus bisa membuat api dari 2 buah tongkat atau ranting kayu. > Anak itu harus pula menjaga jangan sampai apinya mengeluarkan banyak asap,agar tidak terlihat oleh musuh atau orang-orang yang memburunya. > Anak itu harus berani menghadipi singa atau binatang buas lainnya. > Anak itu harus pandai berlari jarak jauh,memanjat pohon dan berenang di sungai agar lolos dari orang/hewan yang mengejarnya. > Anak itu harus tahu tumbuh-tumbuhan mana yang dapat dimakan atau yang beracun. > Anak itu harus bisa mendirikan gubuk sendiri. > Anak itu harus selalu menjaga supaya ia jangan sampai meninggalkan bekas/jejak.

Regu Pandu

(Cerita api unggun no.4). Tiap-tiap pasukan itu terdiri dari 4 regu. Masing-masing regu terdiri dari 8 sampai 10 orang anggota. Setiap regu mempunyai pemimpin regu. Lagu perang pandu adalah lagu yang biasa dinyanyikan oleh suku Zulu,judulnya EENGONYAMA (Dia adalah singa!).

Menjadi Pandu

(Cerita api unggun no.3). Semboyan Pandu ialah : ''SEDIA'',yang berarti kamu harus selalu siap sedia baik jiwa maupun raga akan kewajiban. Lencana Pandu berbentuk ujung panah yang menunjukkan utara pada peta atau kompas. Lencana Pandu selalu menujuk ke atas,menunjukkan jalan melakukan kewajiban dan arah yang benar. Ketiga ujung anak panah mengingatkan kamu kepada ketiga janji pandu (Trisatya). Seragam pandu yang dipakai saat ini di banyak negara,hampir serupa dengan yang dipakai oleh para polisi Afrika selatan. .

Apa yang dikerjakan oleh pandu

(Cerita Api Unggun No.2). Woodcraft adalah pengetahuan tentang binatang-binatang dan alam. Dalam mempelajari bermacam-macam binatang dan tumbuhan,mulai dari jejaknya,bagaimana cara makannya,bagaimana cara hidupnya,bagaimana cara membuat sarangnya,dsb. Harus diingat pula,setiap pandu harus bersifat Ksatria,artinya seorang pandu harus bisa menjaga kehormatan dirinya. Tak akan berdusta atau mencuri. Setia kepada Tuhan,negara,dan bangsa. Hormat dan santun kepada wanita,anak-anak dan orang-orang lemah,mereka juga suka menolong. Patriot berasal dari kata patria yang berarti orang yang cinta tanah air. Para patriot itu bukan hanya para prajurit atau pejuang yang berperan untuk negara saja,tetapi para dokter,perawat,insinyur,guru,dosen,pelajar,atau bahkan petani sekalipun bisa disebut patriot. Terdapat pula cerita tentang terjadinya pembunuhan di Elsdon,yang mengisahkan sebuah cerita tentang pengalaman seorang anak gembala yang berkat ketabahan dan keberaniannya (Robert Hindmarsh-si gembala) berhasil menangkap si pembunuh yang bernama Willie Winter yang telah merampok serta menganiaya seorang perempuan tua bernama Margaret Crouzier hingga tewas. Si penjahat lalu dihukum gantung di kota Newcastle. .

Pekerjaan Pandu.

(Cerita Api Unggun no.1). Mafeking,sebuah kota di Afrika Selatan telah dikepung bangsa Boer tahun 1899-1900. Berkat kegigihan dan ketabahan penduduk kota tersebut,kota Mafeking dapat mempertahankan diri dan selamat dari pengepungan. Lord Edward Cecil,telah mengumpulkan remaja-remaja pria untuk membantu jalannya peperangan sebagai kadet-kadet pembawa berita,penjaga dsb. Sersan Mayor Korps para kadet itu adalah seorang remaja pemberani bernama Warner Goodyear,yang juga disebut-sebut sebagai pandu yang pertama. .

Apa yang harus ku kerjakan nanti

Aku ingin sekali membuat para orang miskin menjadi kaya seperti kita (tulis Stephe) dan mereka secara hukum berhak untuk bisa bergembira seperti kita,dan siapapun orang yang berada wajib memberi orang yang tidak punya. Dan kita harus bersyukur kepada Tuhan yang telah menganugerahi kita. Dan Dia telah membuat orang miskin dan orang kaya dan aku akan memberitahumu bagaimana untuk menjadi baik. Sekarang akan kuberitahu. Kau harus selalu berdoa kepada Tuhan,tetapi kau tidak bisa menjadi orang baik hanya dengan berdoa saja,tetapi kau harus berusaha keras untuk menjadi orang baik. Ditulis Baden Powell, 26 Februari 1865. .

Jumat, 23 Agustus 2013

KSM (Cerita Tak Terganti)

Hmmm lembaga pendidikan KSM, dengan semboyannya “lebih pasti dan pasti lebih”.  KSM Harapan Indah adalah tempat bimbel gue waktu SMA. Di tempat inilah gue dapet bimbingan selain di sekolah. Pertama gue les itu pas gue kelas 2 SMA, gue dapet di kelas 2A1. Masa kelas 2 gue di KSM berjalan biasa aja, menurut gue gag ada sesuatu yang berarti. Namun, semua berbeda pas gue kelas 3 SMA, tepatnya 3A5, semuanya jadi berarti banget buat gue, dan semua itu, ga bakal terganti.

Pertama-tama, gue mau cerita tentang guru-guru di KSM HI.
Di KSM itu ada Kak Eben, kak Eben ini guru matematika sekaligus kepala cabang, pokoknya terkenal banget dengan kata “Macam Gag Soal”.
Di KSM itu ada Kak Marwan, yang suka menamai dirinya “Marwan Asik” dengn mata pelajaran yang diajarkannya “Fisika Asik”. Kak Marwan itu kocak abis dan terkenal dengan kata “YOIIIII”.
Di KSM itu ada Kak Rhandy, pengajar kimia, yang kata temen2 gue di 3A5 mirip sama Jimmy Neutron.
Di KSM itu ada Kak Tyas yang super kalem, di ini ngajar biologi.
Di KSM itu ada Kak Ronaldo yang jadi idola siswi-siswi KSM, dan tiap belajar bahasa inggris sama dia, selalu ada time for translate.
Di KSM itu ada Kak Putri, guru bahasa Indonesia yang baiiiiiik pake banget, sabar banget ngadepin tingkah anak-anak kelas gue yang banyak tingkah.
Di KSM itu ada Kak Haris dan Kak Rivai, mereka adalah penjaga KSM yang tingkahnya kocak, tapi baik, dan setia nemenin gue sampe gue dijemput ibu gue walaupun sampe malem.
Dan pastinyaaa di KSM itu ada Kak Siscaaa, yang selalu menyapa setiap siswa siswi KSM yang baru dateng, kece bgt dah, hahah.

Sebulan menjelang UN, ada yang namanya Gessit UN, pas gessit ini gue dan temen2 gue latihan soal2 UN, seru siih tapi belum seberapa dibanding pas Intensive.
Sebelum Intensive gue dapet buku sakti yang isinya soal2 SNMPTN, dan program intensive itu disebut PIESTA. Semua gue perjuangin di PIESTA demi PTN, bahkan gue rela gag ikut perpisahan sekolah demi ikut PIESTA. Dari pagi sampe malem gue dan temen2 gue belajar, berat memang, tapi gue tau, bakal ada hasil yang memuaskan dibalik semua ini, seperti kata pepatah “Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”.

40 hari berlalu, PIESTA pun berakhir, dan saatnya pelepasan siswa-siswi KSM. Kita semua dikumpulin di KSM Pondok Kelapa, bareng anak2 KSM dr cabang lain.
Pas acara ini, masing2 cabang disuruh bikin yel2, dan akhirnya muncul suatu ide entah dari siapa yang berbunyi “KSM Harapan Indaaaah, YOI, MACAM GAG SOAL!!!”” dan hebohnya lagi ada penampilan dari Kak Marwan feat Irene yang bawain lagunya Pasha dan Adel, tapi liriknya diganti jadi tentang PTN gitu. Ada acara makan bersama juga, dan yang terakhir acara doa bersama krn 2 hari setelah acara ini kita semua bakal menghadapi SNMPTN.

Ya Allah, izinkan kami semua lulus PTN J


To be continue...

Selasa, 19 Maret 2013

Ilmu Budaya Dasar

Pengertian.

Ilmu Budaya Dasar  adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Istilah llmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris"The Humanities". Adapun istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanusyang bisa diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.

Tujuan.

·        Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
·        Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
·        Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.

Tiga Kelompok Ilmu Pengetahuan.

 Ilmu Pengetahuan Alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun. sedangkan dari sisi Ilmu Alamiah Dasar adalah mempelajari tentang metode - metode ilmu kealaman dalam menjelaskan gejala - gejala alam secara lebih filosofis.

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Sedangkan Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah - masalah sosial, khususnya masalah - masalah yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia, dengan menggunakan teori - teori seperti (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu - ilmu sosial seperti (Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi, Psikologi Sosial dan Sejarah).

Ilmu Pengetahuan Budaya adalah ilmu-ilmu pengetahuan yang dianggap bertujuan membuat manusia lebih manusiawi, dalam arti membuat manusia lebih berbudaya. Kategori yang tergolong dalam ilmu ini seperti (Teologi, Filsafat,H ukum, Sejarah, Filologi, Bahasa, Budaya & Linguistik (Kajian bahasa), Kesusastraan, Kesenian, Psikologi). Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah suatu ilmu yang mempelajari dasar dasar kebudayaan pola yang terjadi dalah kehidupan sehari - hari dalam manusia
.


Persamaan dan Perbedaan IBD dengan IPS.

Persamaan:

Ø  Keduanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran
Ø  Keduanya bukan merupakan disiplin ilmu yang berdiri sendiri
Ø  Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial

Perbedaan:

IBD diberikan pada tingkat perguruan tinggi sedangkan IPS diberikan pada tingkat pendidikan dasar maupun tingkat pendidikan lanjutan menengah pertama sampai menengah atas.
IBD merupakan matakuliah tunggal artinya tidak memiliki kelompok mata pelajaran sedangkan IPS adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran diantaranya Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan lain-lain.
IBD bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah manusia dan kebudayaan sedangkan IPS bertujuan untuk pembentukan pengetahuan dan keterampilan intelektual.



http://wikipedia.com