Selasa, 04 Desember 2012

Sistem Kasta di Bali.

Pada suatu masyarakat pasti mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Penghargaan yang tinggi tentunya akan menempatkan diri seseorang pada kedudukan yang tinggi pula dari hal hal yang lainnya. sesuatu yang di hargai dalam masyarakat dapat berupa uang atau benda benda yang memiliki nilai ekonomis, tanah, kekuasaan, ilmu pengetahuan, kesalehan dalam agama atau mungkin juga keturunan yang terhormat. Dengan adanya hal hal tersebut di masyarakat, maka tidak dapat dipungkiri pada masyarakat itu juga akan timbul suatu pelapisan sosial. Bentuk bentuk lapisan masyarakat berbeda beda dan banyak sekali, sekalipun dalam masyarakat yang kapitalis, demikratis, dan bahkan komunis. Lapisan masyarakat tersebut sudah ada sejak manusia mengenal kehidupan bersama dalam suatu organisasi sosial. Pelapisan sosial sendiri dapat diartikan sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas kelas secara bertingkat ( secara hierarkis). Stratifikasi atau pelapisan sosial dapat terjadi dengan sendirinya dalam masyarakat, dapat pula dibentuk secara jelas dalam rangka untuk mengejar atau memenuhi cita cita dn tujuan tujuan tertentu. Stratifikasi sposial tersebut muncul disertai dengan adanya pertumbuhan masyarakat tersebut. Terdapat dua sistem pelapisan di dalam suatu masyarakat, yatiu sistem pelapisan tertutup dan sistem pelapisan terbuka. Dalam sistem pelapisan tertutup, kemungkinan pindahnya seeorang dari satu lapisan ke lapisan lain sangatlah dibatasi, dan satu satunya jalan untuk menjadi anggota suatu lapisan masyarakat yaitu dengan cara melalui kelahiran atau keturunan. Sistem seperti ini biasanya terdapat dalam masyarakat yang masih menganut sistem feodal ( tradisional kerajaan) atau dalam masyarakat kasta dalam agama hindu di India maupun di Bali. a. kasta Brahmana. Kasta brahmana merupakan kasta yang memiliki kedudukan tertinggi, dalam generasi kasta brahmana ini biasanya akan selalu ada yang menjalankan kependetaan. Dalam pelaksanaanya seseorang yang berasal dari kasta brahmana yang telah menjadi seorang pendeta akan memiliki sisya, dimana sisya-sisya inilah yang akan memperhatikan kesejahteraan dari pendeta tersebut, dan dalam pelaksanaan upacara-upacara keagamaan yang dilaksanakan oleh anggota sisya tersebut dan bersifat upacara besar akan selalu menghadirkan pendeta tersebut untuk muput upacara tersebut. Dari segi nama seseorang akan diketahui bahwa dia berasal dari golongan kasta brahmana, biasanya seseorang yang berasal dari keturunan kasta brahmana ini akan memiliki nama depan “Ida Bagus untuk anak laki-laki, Ida Ayu untuk anak perempuan, ataupun hanya menggunakan kata Ida untuk anak laki-laki maupun perempuan”. Dan untuk sebutan tempat tinggalnya disebut dengan griya. b. Kasta Ksatriya. Kasta ini merupakan kasta yang memiliki posisi yang sangat penting dalam pemerintahan dan politik tradisional di Bali, karena orang-orang yang berasal dari kasta ini merupakan keturuna dari Raja-raja di Bali pada zaman kerajaan. Namun sampai saat ini kekuatan hegemoninya masih cukup kuat, sehingga terkadang beberapa desa masih merasa abdi dari keturunan Raja tersebut. Dari segi nama yang berasal dari keturunan kasta ksariya ini akan menggunakan nama “Anak Agung, Dewa Agung, Tjokorda, dan ada juga yang menggunakan nama Dewa”. Dan untuk nama tempat tinggalnya disebut dengan Puri. c. kasta Wesya. Masyarakat Bali yang berasal dari kasta ini merupakan orang-orang yang memiliki hubungan erat dengan keturunan raja-raja terdahulu. Masyarakat yang berasal dari kasta ini biasanya merupakan keturunan abdi-abdi kepercayaan Raja, prajurit utama kerajaan, namun terkadang ada juga yang merupakan keluarga Puri yang ditempatkan diwilayah lain dan diposisikan agak rendah dari keturunan asalnya karena melakukan kesalahan sehingga statusnya diturunkan. Dari segi nama kasta ini menggunakan nama seperti I Gusti Agung, I Gusti Bagus, I Gusti Ayu, ataupun I Gusti. Dimana untuk penyebutan tempat tinggalnya disebut dengan Jero. d. Kasta Sudra. Kasta Sudra merupakan kasta yang mayoritas di Bali, namun memiliki kedudukan sosial yang paling rendah, dimana masyarakat yang berasal dari kasta ini harus berbicara dengan Sor Singgih Basa dengan orang yang berasal dari kasta yang lebih tinggi atau yang disebut dengan Tri Wangsa. Sampai saat ini masyarakat yang berasal dari kasta ini masih menjadi parekan dari golongan Tri Wangsa. Dari segi nama warga masyarakat dari kasta Sudra akan menggunakan nama seperti berikut : - Untuk anak pertama : Gede, Putu, Wayan. - Untuk anak kedua : Kadek, Nyoman, Nengah. - Untuk anak ketiga : Komang. - Untuk anak keempat : Ketut. Dan dalam penamaan rumah dari kasta ini disebut dengan umah.

1 komentar:

  1. hEI kawan, Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi
    Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang
    untuk setiap kategori. link
    http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755

    oh iya, kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS , silahkan kunjungi link ini
    http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

    makasi :)

    BalasHapus